Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong negara negara ASEAN berpihak pada para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal itu agar pelaku UMKM memiliki peluang dan kesempatan bersaing yang setara dengan industri besar. "ASEAN harus bersatu agar menjadi pusat produksi dunia bagi UMKM," kata Teten di Opening Ceremony 6th ASEAN IB Summit di Nusa Dua, Bali, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (24/8/2023).
Ia kemudian mengajak negara negara ASEAN untuk memperkuat ekosistem digital bagi UMKM seperti menghadirkan keadilan di e commerce dan menghapus praktik predatory pricing. "Dimulai dari peningkatan literasi digital, equal playing field dalam e commerce, tidak adanya praktik predatory pricing dari produk impor legal maupun ilegal," kata Teten. "Lalu, menghadirkan akses keuangan yang mudah berbasiskan rekam data transaksi untuk credit scoring,” lanjutnya.
Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all Pulau Penanas, Primadona Baru Wisata Alam di Belitung Timur yang Lagi Naik Daun Posbelitung.co Ini Profil Syarifah Fadhlun, Istri Habib Rizieq, Dimakamkan Hari ini di Megamendung Wartakotalive.com
Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia Peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM baik dari produk hingga model bisnis juga dikatakan menjadi hal penting. Lalu diperlukan juga peningkatan sinergi, tidak terbatas hanya kepada pelaku UMKM, tetapi juga industri besar di semua negara anggota ASEAN dengan memoderasi peran sebagai produsen, manufaktur, dan trading hub regional.
Teten menekankan, ASEAN juga harus memastikan masyarakatnya berpihak pada produk lokal dan regional karena ASEAN didominasi oleh kelas menengah yang yang tumbuh pesat dan berdaya beli tinggi. “Kami meyakini bahwa Asia Tenggara sangat relevan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” katanya. Hal tersebut sesuai dengan napas dari Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.